Rumus-Rumus Hitungan Dalam
Keperawatan
By: Yana Julviana
Apa yang ada dalam pikiran anda
seputar hitungan?. Ada yang berpikir hitungan itu membingungkan, ada yang
menganggap hitungan itu membosankan, tapi ada juga lho ternyata yang menganggap
hitungan itu suatu yang mengasikkan. Hitungan ternyata tidak hanya terdapat
dalam pelajaran statistik saja, seperti matematika. Melainkan dalam dunia
keperawatan juga ada yang namanya Rumus Keperawatan, yang mempelajari
hitungan-hitungan seputar keperawatan dan dunia kesehatan. Rumus-rumus ini
sangat penting untuk diketahui dan dipelajari lho… Nah, untuk lebih jelasnya
lagi, silahkan baca disini, SELAMAT MEMBACA… SEMOGA BERMANFAAT…^_^
- Maternitas
- Menghitung HPHT /Taksiran Persalinan (Rumus
Naegle)
Hari + 7, Bulan -3, Tahun +
1
|
- Menghitung Usia Kehamilan
Rumus Mac Donal :
TFU (cm) = tuanya kehamilan dalam bulan
3,5 cm
|
X (Bulan) = Tgl pemeriksaan – HPHT
UK = X x 4 ⅓
|
- Menghitung Usia kehamilan
- Menghitung Berat Badan Janin (Rumus Jhonson Tausak)
( MD – 12 ) X 155 = BB janin
MD :jarak simfisis pubis s/d
fundus uteri
|
- Perhitungan ovulasi pada wanita
Menstruasi……14 hari……Menstruasi
berikutnya (siklus 28 hari)
Menstruasi……21 hari……Menstruasi
berikutnya (siklus 35 hari)
- Menghitung DJJ
Hitung selama 5 detik selang 5 detik
hitung lagi 5 detik selang 5 detik lalu
Hitung lagi 5 detik, hasilnya
teratur jika angka ke 1&3 sama.
- Menghitung Cairan
- Menghitung balance cairan
TPM = Total Vol infuse (cc) x
Factor Tetesan
Lama waktu penginfusan(menit )
Factor tetesan
Makro 1 cc = 60 tetes
Mikro 1 cc = 15 tetes atau 1 cc =
20 tetes
|
- Menghitung jumlah tetesan infus
TPM= Volume cairan infus x
faktor tetes normal
Lama pemberian x 60
|
- Menghitung Lama pemberian infus
LP = Volume cairan infus
x faktor tetes normal
Order
tetesan x 60
|
- Menghitung cairan yg diberikan pd Px Luka bakar
Dewasa= RL 4 ml x BB x % LB
Anak = RL 2 ml x BB x % LB
8 jam First and 16 jam continued
|
- Kebutuhan cairan anak sesuai BB
100ml untuk Kg pertama
50ml untuk Kg kedua
25ml untuk Kg selanjutnya
Exc, Hitung kebutuhan cairan anak
jika BB 26 Kg
Keb. Cairan
: (10×100)+(10×50)+(6×25)
: 1000+500+150
:1650 ml
- Rumus hitung cairan
Tetesan/menit= keb.Cairan (cc) x
Tetesan Dasar
Waktu
60(dtk)
Kebutuhan Cairan (cc) x ⅓ makro 1/1 mikro
Waktu (Jam)
|
- Contoh Soal
Cairan 500cc harus habis dalam 10
jam
Jawab: 500cc x ⅓ makro = 16,6
GTT/menit
10 jam
Cairan 250cc dengan kecepatan 20GTT/ menit, Berapa habisnya cairan?
Jawab: 250 x ⅓ = 20 GTT/menit
X
X = 250 x 1 = 4,16 makro
(20×3)
Jumlah Cairan
|
Tetesan
|
Habis Dalam
|
500 cc
|
500cc
500cc
500cc20GTT
30GTT
40GTT
60GTT8,33 Jam
5,55 Jam
4,16 Jam
2,77 Jam
- Pemberian obat
- Menghitung dosis berdasarkan perbandingan dgn dosis
dewasa
Umur= (umur dewasa > 20 tahun)
a. Young : Da = (n / (n + 2)) x Dd
b. Dilling : Da = (n/20) x Dd
c. Cowling : Da = ((n+1)/24) x Dd
|
Luas Permukaan Tubuh (LPT dewasa
1,73 m2)
a. Crawford : Da = (LPTa/LPTd) x
Dd
b. Denekamp :
Da = ((12LPTa + 13)/100) x Dd
Catatan : LPT =
((0,5738xbbxt)/(0,3964×0,024265))m2
|
Berat Badan (BB dewasa 70 kg)
a. Clark : Da = (Ba/Bd) x Dd
b. Augsberger :
Da = ((1,5B + 10)/100) x Dd
|
- Perhitungan dosis tablet/kapsul/obat cair/suntikan
X = (dosis yg diminta : dosis yg
tersedia) x satuan yg ada
|
- Menghitung dosis obat untuk anak (Clark Rule)
Dosis anak = Permintaan x
pelarut
Sediaan yg ada
|
Dosis Dewasa x Berat anak (Ponds)
50
1 Ponds = 2,2 kg
|
- Menghitung pengganti takaran obat
Obat sediaan = Obat yg diperlukan
Tablet
Tablet yg diperlukan
|
Contoh: Tersedia Amoxylin 30 mg tiap
tablet diperlukan obat sebanyak 375 mg?
Jawab:
30
= 375 = 12,5
Tablet
1
Tablet
X
- Kebutuhan cairan untuk Dehidrasi pd bayi Diare
BB x (D+M+C) cc
Dehidrasi (D) Ringan =5o cc/Sedang
=80 cc/Berat =100 cc
Maintenance (M):
Neonatus=140-120cc/ 0-1 Th=120-100cc/1-2 Th=100-90cc/2-4 Th=90-80cc
4-8 Th=80-70cc/8-12
Th=70-60cc/>12 Th=60-50cc
Concimetten Loss: Muntah=25cc/
BAB=25cc/ Muntah+BAB=30cc
|
- Pemberian Infus pada Neonatus
Jumlah Cairan= Keb. Cairan x BB
Keb.Cairan: NaCl 3% =2-4
Meq/KgBB 1Meq=2cc
KCl 3,75% =1-3 Meq/KgBB
1Meq=2cc
Bicnat 7,5% =2-4
Meq/KgBB
1Meq=1cc
Dectrose 10% Jumlah Selebihnya
|
- Pembuatan Larutan Saflon
Rumus: M1 x V1 = M2 x V2
Contoh: akan dibuat larutan Saflon
2% sebanyak 100 ml dengan sediaan larutan 20%. Berapa cairan Saflon yang
diperlukan?
Jawab: 20% v1 = 0,2% Ml
v1 = 0,2% x 100 = 20
1 ml (jumlah saflon)
20% 20
Jumlah Aquades yg diperlukan = v2-v1
= 100-1
Ml = 99 ml
- Pembuatan campuran obat skintest
Rumus: 1:9
Contoh: Amoxcylin 0,1cc dan aquades
0,9cc dalam spuit 1cc disuntikkan dengan undulasi 0,5-1 cm dan tunggu selama 15
menit hasilnya positif bila undulasi bertambah dan gatal (merah).
- Perhitungan Tes Rumple Leed
Rumus: Sistolik + Diastolik
2
Contoh: TD: 120/80 mmHg
Jawab: 120+80 =100mmHg
Ditahan selama 15 menit dan hasilnya
positif bila dalam lingkaran 5cm terdapat lebih dari 10 bercak merah (ptechie).
- Perhitungan jumlah pemberian o2
Rumus: RR x volume tidal x 20%=ML
Contoh: Klien dengan RR 35x/menit
harus mendapatkan o2 sebanyak
35×500 ML x 20% = 3500 ML = 3,5
Liter
- Perhitungan pengambilan obat untuk tes Mantouk
Rumus: Unit Yg Diperlukan
Unit yg tersedia dalam ml
Contoh: Terdapat cairan PPD dalam
vial 4cc dengan kandungan obat 1 ml= 50 unit (5tu) maka berapa yang diambil
dalam vial?
Jawab: 5 unit = 0,1 ml
50 unit (dlm 1 ml)
Disuntikan IC dengan pembacaan hasil
sesudah 24-72 jam. Untuk ATS diberikan 300 unit untuk dewasa dan separuhnya
untuk anak anti tetanus.
- Perhitungan denyut nadi maksimal
Rumus: 220 – Umur (dalam tahun)
Contoh: Usia 20 tahun denyut nadi
maksimalnya 200x/menit (saat olahraga stop apabila nadi sudah mencapai
200x/menit)
- Perhitungan BB Ideal
Rumus: BB x 100%
TB – 100
BB normal = nilai 90-100%
BB kurang, nilai kurang dari 90%
BB lebih, BB lebih dari 110%
Rumus (Bocca):
TB -100% Kg (pria TB < 160cm)
TB -100x 1 Kg (Wanita TB 150cm)
Contoh: Pria dengan TB 170cm harus
memiliki BB ideal
(170-100)-10%=70-7 Kg (70×10%)= 63
Kg
- Rumus menghitung BB dan TB normal untuk balita diatas 3
tahun
Rumus: BB= 8-2 (Kg)
TB= 80-5n (cm)
Contoh: Balita usia 3 tahun memiliki
BB normal 14 Kg dan TB 95 cm.
- Penilaian kesadaran dengan GCS
Mata (E):
4: Spontan membuka mata
3: Dengan perintah
2: Dengan rangsang nyeri
1: Tidak ada reaksi
Motorik (m):
6: Mengikuti perintah
5: Melokalisir nyeri
4: Menghindari nyeri
3: Fleksi abnormal
2: Ekstensi abnormal
1: Tidak ada reaksi
Verbal (V):
5: Orientasi baik
4: Disorientasi waktu & tempat,
tapi dapat mengucapkan kalimat
3: Hanya mengucapkan kata-kata
2: Mengerang
1: Tidak ada reaksi
- Penilaian AFGAR Score
Klinis
|
0
|
1
|
2
|
Warna kulit (A)
|
Pulse (P)
Reflek (G)
Tonus (A)
Nafas (R)Biru/ Pucat
Tidak ada
Tidak ada
Lunglai
Tidak adaBadan merah Ekstremitas
Biru
<100x/menit
Menyeringai
Fleksi
Tidak teraturSeluruh badan merah
>100x/menit
Menangis kuat
Aktif
Kuat, Teratur
0-3 Aspiksia berat, 4-7 Aspiksia
sedang, 7-10 Normal
- Kekuatan Otot
0: tidak ada kontraksi
1: terdapat kontraksi tapi tidak
bisa bergeser
2: hanya ada pergeseran dan
pergerakan sendi
3: dapat mengadakan gerakan melawan
gravitasi, tapi tidak bisa melawan
4: dapat melawan gravitasi tapi
tidak dapat melawan tahanan (lemah)
5: dapat melawan tahanan pemeriksa
dengan kekuatan penuh
Catatan:
L
Ka
L Ki
K Ka
K Ki
- Tajam penglihatan
6/6
: Bisa membaca dengan benar huruf pada Snelen Chart dan orang
- orang normal pun dapat melakukanny (jarak 6 m)
6/30 : Hanya
bisa membaca huruf pada jarak 6m, sedangkjan orang
normal bisa membaca pada jarak 30m.
3/60 : Hanya
bisa melihat dan menentukan jumlah jari dengan benar
pada jarak 3m sedangkan orang normal
60m.
1/300 : Hanya bisa
melihat lambaian tangan pada jarak 1m, orang normal
300m.
1/-
: Hanya bisa merasakan sinar saja
0
: Buta total
- Pemeriksaan pendengaran dan diagnosanya
Rinner
|
Weber
|
Schwabach
|
Diagnosa
|
+
|
Tidak ada lateralisasi
|
Sama dengan pemeriksa
|
Normal
|
-
|
Lateralisasi ke telinga sakit
|
Memanjang
|
Tuli konduktif
|
+
|
Ke vg sehat
|
Memendek
|
Tuli sensori
|
Tes
rinner : membandingkan hantaran udara
dengan hantaran tulang
pendengaran
Tes
weber : mwmbandingkan hantaran tulang
kiri dan kanan
Tes schwabach:membandingkan hantaran
tulang pendengaran klien
dengan pemeriksa
18. Stadium Tumor Nasofaring
I
: Tumor dinasofaring
II
: Meluas kerongga hidung sinus sfenoid
III
: Meluas ke sinus maksila, etmoid rongga mata dan pipi
IV
: Meluas ke rongga intra kranial
19. Stadium Ca Cerviks
0
: insitu karsinoma di epitel
1
: terbatas di serviks
2
: menyebar ke luar serviks 2/3 bagian atas vagina dan parametrium
3
: sudah mencapai dinding panggul
4
: matasate ke rektum, vesika urinaria dan organ lain
20. Derajat luka bakar
Stadium
1 : pada epidermis (sembuh 5-7 hari)
Stadium
2 : pada dermis (sembuh 16-21 hari)
Stadium
3 : sudah mencapai subkutis
21. Klasifikasi Denyut Nadi
0
: tidak teraba adanya denyut
1
: denyutan berkurang dan sulit diraba
2
: normal, teraba dengan mudah dan tidak mudah lenyap
3
: denyutan kuat dan seperti memantul terhadap ujung jari
22. Klasifikasi dalam oedema
1+
: depresi 2mm
2+
: depresi 4mm
3+
: depresi 6mm
4+
: depresi 8mm
23. Pemberian oralit diberikan
setiap mencret/muntah
< 1 th : 50-100cc
1-5 th : 100-200cc
>5 th :
200-300cc
Dewasa: 400-500cc
24. Pemberian imunisasi menurut umur
Umur
|
Antigen
|
2
Bulan
|
3
Bulan
4
Bulan
9 BulanBCG, DPT,
polio 1
Hepatitis 1, DPT 2, Polio 2
Hepatitis 2, DPT 3, Polio 3
Hepatitis 3, Campak, Polio 4
25. Pemberian Suction
- Ukuran Kateter Penghisap
Usia
|
Ukuran
|
|
6-8 Fr
|
|
6-8 Fr
|
|
8-10 Fr
|
|
10 Fr
|
|
10-12 Fr
|
|
12 Fr
|
|
12-14 Fr
|
|
14 Fr
|
|
12-16 Fr
|
- Regulator Vacum yang digunakan
Alat Vacum
|
( mmHg )
|
|
60-100 mmHg
|
|
100-120 mmHg
|
|
120-150 mmHg
|
Alat Vacum
|
(inci Hg)
|
|
3-5 inci Hg
|
|
5-10 inci Hg
|
|
7-15 inci Hg
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar